Pemilu AS 2020: Saham Akan Menguat Saat Trump Tertinggal Di Medan Pertempuran

Sejumlah jajak pendapat yang dilakukan setelah stabilnya keadaan di seputar konvensi partai menunjukkan Biden memperbesar keunggulannya. Presiden Trump mungkin mendorong paket fiskal yang lebih besar untuk meningkatkan peluangnya. Sementara itu, pasar punya ruang untuk naik setelah koreksi ke bawah baru-baru ini, Yohay Elam, analis di FXStreet, melaporkan.

Kutipan utama

{3}

Memberikan lebih banyak stimulus dapat memenangkan suara dan membantu Trump dipandang mampu menangani perekonomian. Dia tertinggal jauh dalam dua masalah lain yang penting bagi masyarakat Amerika – penanganan virus dan hubungan ras. Meskipun menggembar-gemborkan 'Hukum dan Ketertiban,' jajak pendapat telah menunjukkan bahwa pemilih mempercayai Biden untuk memberikan ketenangan daripada Trump. Selain itu, presiden dilaporkan menggambarkan tentara yang tewas sebagai 'pecundang' dan 'memperdaya' – sebuah pesan yang tidak sesuai dengan dukungan militer maupun polisi. Mendorong ekonomi dapat mengalihkan perhatian dari topik-topik ini – dan juga menopang ekuitas, yang telah terkoreksi. Presiden mengukur sebagian keberhasilannya pada kinerja indeks saham.

{3}

“Pasar cenderung lebih memilih kendali penuh Republik atas Kongres dan Gedung Putih – memungkinkan deregulasi dan pajak yang lebih rendah. Namun, masih ada waktu jelang pemilu. Saat ini, investor khawatir dengan kurangnya bantuan federal darurat – sebagian besar telah habis pada akhir Juli.”

Dengan semakin berkurangnya peluang untuk terpilih kembali – dan mungkin penundaan dalam mendapatkan vaksin virus corona – presiden sekarang dapat memilih untuk mendorong rekan-rekannya dari Republik untuk berkompromi dengan Demokrat dan meningkatkan ekonomi. Tindakan itu dapat mendorong saham, setidaknya dalam jangka pendek.