Perak Lanjutkan Konsolidasi Di Atas $27,00 Di Tengah Dorongan Yang Saling Bertentangan

• Harga perak spot terus berkonsolidasi di sekitar level $27,00 di tengah dorongan yang saling bertentangan.

• Kenaikan USD dan yield riil yang lebih tinggi bersifat bearish tetapi kenaikan ekspektasi inflasi bersifat bullish.

Harga perak spot (XAG/USD) terus konsolidasi sedikit di atas level $27,00 karena dorongan yang bertentangan dari yield AS yang lebih tinggi dan dolar AS yang lebih kuat versus ekspektasi kenaikan inflasi membuat investor tetap ragu. Sejauh ini pada hari Kamis, $26,90 telah bertindak sebagai dasar untuk aksi harga, sedangkan tertinggi sesi Asia Kamis pagi/sesi Eropa Kamis pagi di bawah $27,40 telah bertindak sebagai batas atas. Saat ini, harga pasar spot perak dekat level $27,00, turun sekitar 30 sen atau 1,1% hari ini.

Logam mulia secara luas tidak reaktif (seperti juga dolar AS) terhadap rilis angka ketenagakerjaan mingguan AS dan data perdagangan November; angka ketenagakerjaan lebih baik dari yang diharapkan, Klaim Pengangguran Awal di pekan yang berakhir pada 2 Januari 2021 sebagian besar tidak berubah di 787 ribu dibandingkan ekspektasi naik ke 833 ribu dari 790 ribu (direvisi ke atas dari 787 ribu) pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, angka perdagangan AS November menunjukkan rekor defisit perdagangan $68,1 miliar, sedikit lebih besar dari ekspektasi defisit perdagangan $65,2 miliar. Sebagian besar memperkirakan bahwa pinjaman tambahan yang signifikan di bawah Gedung Putih dan Kongres yang dikendalikan Demokrat akan semakin memperlebar defisit perdagangan AS, karena masyarakat Amerika terus meminjam dari seluruh dunia.

Dorongan yang saling bertentangan memenuhi pasar logam mulia

USD telah melihat pemulihan lebih lanjut pada hari Kamis, bergerak di atas tertinggi Rabu 89,80 untuk mencatat tertinggi baru mingguan di 89,90an. Pasar sebagian besar tetap ragu-ragu terhadap potensi dampak jangka panjang yang akan ditimbulkan oleh Kongres yang dikendalikan Demokrat bersama dengan proses pengambilalihan Gedung Putih oleh pemerintahan Biden terhadap dolar AS. Argumen bullish utama sejalan dengan stimulus fiskal lebih lanjut yang mendorong pertumbuhan AS pada tahun 2021 dan seterusnya yang mengarah ke inflasi lebih tinggi dan Fed lebih hawkish, sementara argumen bearish utama sejalan dengan lebih banyak stimulus fiskal yang mengarah ke lebih tingginya defisit perdagangan dan kenaikan yield obligasi, yang memberikan tekanan lebih besar pada the Fed untuk mencetak uang guna menjaga biaya pinjaman pemerintah tetap rendah.

Apa pun yang terjadi dalam jangka panjang terhadap USD akan sangat penting untuk pasar logam mulia, yang cenderung memiliki korelasi negatif yang kuat dengan greenback. Kenaikan dolar AS pada hari Kamis adalah salah satu faktor yang membebani perak spot.

Faktor lainnya adalah kenaikan yield riil AS; yield TIPS 10-tahun AS diperdagangkan di -1,03%an, kenaikan yang layak dari rekor terendah Senin di -1,133%. Kenaikan yield riil mengurangi insentif untuk memegang logam mulia non-yeilding dibandingkan utang AS yang punya yielding negatif.

Yield obligasi AS nominal naik dengan margin yang lebih besar; 10-tahun AS naik 3,4bps hari ini untuk diperdagangkan di +1,076%, level-level tertinggi sejak Februari 2020. Namun, fakta bahwa kenaikan yield nominal lebih besar daripada kenaikan yield riil sebenarnya positif untuk logam karena itu berarti ekspektasi inflasi telah meningkat; Ekspektasi inflasi break-even 10-tahun telah naik di atas 2,07% dari 2,04% pada hari Rabu (menyiratkan bahwa pedagang mengharapkan IHK rata-rata 2,07% selama periode 10 tahun mendatang).

Tentu saja, logam mulia dipandang sebagai lindung nilai tertinggi terhadap inflasi, sehingga selama ekspektasi inflasi terus naik, itu seharusnya melindungi penurunan lebih jauh logam mulia sebagai akibat dari kenaikan USD dan yield riil.

level-level teknis XAG/USD