简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga minyak mentah dunia terbang pada perdagangan Kamis (1/4) waktu Amerika Serikat (AS) setelah OPEC+ menyepakati mengurangi pembatasan produksi secara bertahap mulai Mei mendatang.
Harga minyak mentah dunia terbang pada perdagangan Kamis (1/4) waktu Amerika Serikat (AS) setelah OPEC+ menyepakati mengurangi pembatasan produksi secara bertahap mulai Mei mendatang.
Melansir Antara pada Jumat (2/4), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni naik US$2,12 menjadi US$64,86 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei meroket US$2,29 menjadi US$61,45 per barel di New York Mercantile Exchange.
Dalam pertemuan, OPEC+ menyetujui untuk mengurangi pembatasan produksi sebesar 350 ribu barel per hari (bph) pada Mei dan Juni nanti.
Kemudian memangkas 400 ribu barel per hari pada Juli mendatang.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa ia berharap persediaan minyak global, parameter utama untuk industri minyak, akan kembali ke level normal dalam 2-3 bulan.
Ia memperkirakan permintaan minyak global tumbuh 5-5,5 juta barel per hari pada tahun ini.
Sementara, Menteri energi yang ditunjuk oleh Joe Biden, Jennifer Granholm, meminta Arab Saudi untuk memastikan energi tetap terjangkau. Ini memberi sinyal OPEC+ harus ikut mempertimbangkan kenaikan produksi.
Untuk diketahui, OPEC+ telah mengurangi produksi sekitar 7 juta barel per hari guna mengurangi kelebihan pasokan, serta menjaga harga. Arab Saudi secara suka rela menambahkan pemangkasan 1 juta barel per hari.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Harga Dogecoin kembali meroket dan memecahkan rekor hari ini
Ekonom Universitas Indonesia Telisa Falianty menilai perlu campur tangan bank sentral untuk memitigasi risiko dari kenaikan uang kripto seperti bitcoin.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengemukakan aset kripto memang sebuah alat investasi yang relatif baru dan diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Dogecoin dibanderol US$50 miliar atau Rp725 triliun, mengungguli harga mata uang kripto paling populer, yaitu bitcoin.