简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:GBP/USD semula mengalami tekanan di bawah 1.3900 ditengah menguatnya kembali dollar AS bersamaan dengan kenaikan yields treasury AS dan keprihatinan akan Brexit yang mengintai.
GBP/USD semula mengalami tekanan di bawah 1.3900 ditengah menguatnya kembali dollar AS bersamaan dengan kenaikan yields treasury AS dan keprihatinan akan Brexit yang mengintai.
Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa the Fed harus siap sedia menghadapi kenaikan inflasi ke level yang lebih tinggi sampai tahun depan. Terlebih lagi, kepala the Fed Jerome Powell di dalam persiapan testimoninya di hadapan Kongres AS juga menyoroti naiknya tekanan inflasi. Hal ini pada gilirannya mendorong naik yields dari obligasi pemerintah AS 10 tahun. Kembali naik sekalipun sedikit di atas batas 1.50%. Kenaikan yields treasury AS ini ikut mendorong naik dollar AS.
Sementara Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan bahwa ekonomi Inggris tetap berada pada jalurnya untuk dibuka kembali pada tanggal 19 Juli. Data Covid – 19 kelihatannya memberikan semangat dan pada saat ini menunjukkan bahwa lockdown Inggris akan bisa diakhiri sepenuhnya pada tanggal 19 Juli. Hal ini menjadi faktor utama yang membuat GBP/USD berhasil membalikkan tren turun di bawah 1.3900 menjadi kenaikan menembus ke atas 1.3900 di sekitar 1.3941.
Selain itu berbalik melemahnya indeks dollar AS yang turun ke 91,778, menambah kenaikan dari pasangan matauang GBP/USD
“Support” terdekat menunggu di 1.3835 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3735 dan kemudian 1.3684. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3985 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4036 dan kemudian 1.4135.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.