Mengapa Hanya Kehancuran Pasar Saham yang Bisa Hentikan Lonjakan Dolar, Bertentangan dengan Perilaku Normal

• Dolar melonjak dalam respons pasar obligasi yang terlambat terhadap pengumuman pengurangan QE The Fed.

• Hanya kejatuhan pasar saham yang berkelanjutan yang dapat mengubah sikap bank sentral itu.

• Evergrande telah terbukti mengalihkan perhatian dan krisis lain juga mungkin mereda.

Hal-hal yang besar bergerak lambat – pasar obligasi akhirnya bereaksi terhadap keputusan Federal Reserve untuk mengurangi pembelian dan akhirnya mengalami aksi jual. Pada gilirannya, hal itu membuat dolar lebih menarik, mengirim EUR/USD dan GBP/USD ke posisi terendah multi-bulan. Apa selanjutnya？

Logikanya sederhana – The Fed akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi bulan depan, dan dengan prospek permintaan yang lebih sedikit dari The Fed, para investor menjual obligasi. Keuntungan Greenback dipercepat ketika imbal hasil obligasi 10-tahun melonjak menjadi sekitar 1,50%.

Krisis Datang, Krisis Pergi

Tapi, dolar naik juga karena arus safe-haven, dan ada masalah yang muncul di dunia. Tiongkok mengalami pemadaman listrikyang telah mengganggu produksi industri di timur laut. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa Amerika akan gagal membayar utangnyajika Kongres tidak mengangkat plafon utang pada tanggal 18 Oktober.

Namun, ada krisis lain yang menjebak pasar pekan lalu dan setengah terlupakan – Evergrande. Pengembang properti terbesar kedua di Tiongkok itu berutang sekitar $300 miliar dan telah meleset dalam beberapa pembayaran bunga kepada para pemegang obligasi. Selain itu, Beijing bersumpah akan menahan diri untuk menyelamatkannya. Namun demikian, pemerintah tidak mungkin membiarkan masalah ini menjadi bola salju dan mengubur ekonomi di bawah longsoran salju. Dengan menyuntikkan likuiditas dan membantu perbankan, situasi telah stabil.

Kerusakan telah diatasi dan pasar telah bergerak– hal yang sama akan terjadi dengan krisis lainnya. Keterlambatan pengiriman dan masalah rantai pasokan akan terus berlanjut dan dunia akan mengatasinya. Amerika selalu membayar iurannya dan para politisi hanya bertindak ketika mereka harus berkomitmen pada suatu keputusan.

Secara keseluruhan, pergerakan dolar sebagian besar tergantung pada The Fed.

Saham Memimpin The Fed dan Dolar

Apa yang bisa menggerakkan bank sentral paling kuat di dunia itu？ Wall Street. Ketua The Fed Jerome Powell dan pejabat bank lainnya mengutip “kondisi keuangan” sebagai salah satu hal yang mereka pedulikan, bahkan jika berada di luar mandat pekerjaan dan inflasi mereka.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya berturut-turut pada akhir 2018, pasar mengalami penderitaan alih-alih merayakan “Rally Santa.” Segera setelah Tahun Baru, bank mengisyaratkan perubahan kebijakan dan kemudian menurunkan suku bunga. Akankah sejarah berulang？

Penurunan saham 2% dalam satu hari tidak cukup untuk menggagalkan bank tersebut – terutama karena para pembeli yang memberli saat harga turun sangat banyak. Namun, penurunan lebih dari 10% dari tertingginya– dan sesuatu yang mendekati bear market mutlak 20% – sudah menjadi kekacauan yang baru.

Secara keseluruhan, penurunan substansial dalam saham dapat mengakibatkan The Fed menunda pengurangan QE-nya– dan prospek pencetakan dolar lebih banyak akan merugikan mata uang. Itu bertentangan dengan konsep dolar safe-haven, tetapi korelasi bisa dipatahkan.

Pergerakan hari Rabu memberi tahu. Pada saat penulisan, S&P 500 naik sekitar 0,45% sementara dolar terus meningkat, mengirim EUR/USD lebih dekat ke 1,16 dan GBP/USD kemungkinan akan melihat 1,34.