简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
Indeks Dolar AS turun tipis 0,17% di 94,360 pukul 10.51 WIB menurut data Investing.com. Indeks menyentuh level 94.563 untuk pertama kalinya sejak akhir September 2020 pada hari Selasa.
Pasangan USD/JPY sedikit turun 0,13% ke 113,46. Rupiah turun tipis 0,03% di 14.219,5 per dolar AS hingga pukul 10.54 WIB.
Pasangan AUD/USD turun tipis 0,18% ke 0,7336 sedangkan NZD/USD naik tipis 0,12% di 0,6941.
Pasangan USD/CNY turun tipis 0,04% di 6,4457 pukul 10.54 WIB. Data perdagangan China, yakni ekspor, impor dan neraca perdagangan, akan diumumkan sementara data inflasi, termasuk indeks harga konsumen dan produsen, akan dirilis pada hari Kamis.
Pasangan GBP/USD naik 0,22% di 1,3615.
Tiga pejabat Fed, juga termasuk Wakil Ketua Richard Clarida, mengatakan pada hari Selasa bahwa ekonomi AS telah cukup pulih untuk mulai mengurangi program pembelian aset bank sentral AS. Pasar uang sekarang memperkirakan peluang 50-50 untuk kenaikan suku bunga pada Juli 2022.
Sementara itu, lonjakan harga energi terus memacu kekhawatiran inflasi dan meningkatnya ekspektasi bahwa Fed dapat menormalkan kebijakan moneternya lebih cepat daripada yang direncanakan, mengirimkan imbal hasil Treasury dua tahun ke level tertinggi lebih dari 18 bulan selama sesi sebelumnya.
Investor sekarang menunggu indeks harga konsumen AS, yang akan dirilis hari ini, untuk mendapatkan petunjuk tentang jadwal kenaikan suku bunga Fed.
“Inflasi adalah daya tarik ekonomi utama” dan “memiliki potensi untuk melihat ekspektasi kenaikan suku bunga Fed bergerak lagi, dengan satu atau lain cara,” ungkap Kepala Strategi Valuta Asing National Australia Bank (OTC:NABZY), Ray Attrill mengatakan kepada Reuters.
Dengan sebagian besar para pengambil kebijakan Fed bersikukuh bahwa tekanan inflasi bersifat sementara, investor sekarang menunggu komentar dari Gubernur Fed Lael Brainard dan Michelle Bowman, antara lainnya, yang akan menyampaikan pandangan hari ini. Bank sentral AS juga akan merilis risalah dari pertemuan terbarunya.
Dalam cryptocurrency, bitcoin diperdagangkan di sekitar $56.250, setelah mencapai level tertinggi lima bulan di $57.855,79 pada awal minggu.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar naik pada hari Kamis karena investor mengatur ulang ekspektasi kebijakan moneter setelah Federal Reserve mengulangi melihat inflasi tinggi sebagai sementara, dan Bank of England membuat pasar lengah dengan mempertahankan suku bunga stabil, mengirim sterling tergelincir.
Perak memiliki fundamental berbasis industri yang solid, tetapi telah memainkan peran kedua setelah emas dalam beberapa tahun terakhir, yang berarti reli tanpa logam kuning jarang bertahan.
Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.
Harga emas sempat turun ke kerendahan selama 6 minggu di $1,721 karena naik tingginya yields AS, namun berhasil naik kembali ke $1,753 pada awal minggu. Mengakhiri minggu ini, harga emas bertahan di $1,757 dengan melemahnya dollar AS dan munculnya laporan NFP AS yang mengecewakan.