简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Satgas Waspada Investasi (SWI) meminta masyarakat jeli dalam memilih platform investasi. Sebab, saat ini banyak platform yang menawarkan investasi ilegal.
Satgas Waspada Investasi (SWI) meminta masyarakat jeli dalam memilih platform investasi. Sebab, saat ini banyak platform yang menawarkan investasi ilegal.
Ketua SWI, Tongam L Tobing mengatakan, masyarakat perlu kenali ciri-ciri investasi ilegal. Menurut dia, investasi ilegal, pasti menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal dan tidak berizin.
“Cek '2L' saja, legal dan logis. Cek izinnya, badan hukumnya, dan lainnya. Kalau tidak ada, jangan ikuti,” ujarnya dalam Talk Show yang digelar Suara.com bertema Tips Investasi Aman Plus Menguntungkan, ditulis Jumat (11/3/2022).
Tongam melihat, saat ini masyarakat mudah tergiur dengan penawaran-penawaran yang memberi keuntungan besar secara cepat. Padahal, tawaran itu hanya tipu-tipu agar masyarakat tertarik berinvestasi.
“Misal menjanjikan keuntungan 1% sehari, itu bagaimana mungkin. Kemudian bahwa mereka menawarkan keuntungan fixed, itu tidak berlaku pada trading yang biasanya, karena selalu ada risiko untuk loss selain peluang untung,” kata dia.
Tongam melanjutkan, saat ini banyak modus investasi yang menarik perhatian masyarakat, misalnya memperlihatkan harta kekayaan mobil mewah hingga rumah mewah.
Ia menambahkan, model investasi juga sedang marak, misalnya binary option yang sebenarnya investasi berkedok perjudian, hanya kegiatan tebak-tebakan.
“Nah dia marak, karena melibatkan para influencer. Seperti di kasus Binomo itu misalnya, di mana mereka menarik minat karena melakukan flexing, memperlihatkan rumah mewah, mobil bagus dan lain sebagainya,” imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen dan Financial Content Creator Doddy Prayogo mengatakan, saat ini masyarakat salah kaprah dengan istilah investasi. Karena investasi hanya salah satu pengelolaan keuangan untuk masa depan.
“Padahal investasi itu kan sebenarnya bagaimana mengelola keuangan kita untuk aman ke depannya. Dan sayangnya masyarakat malah salah kaprah dan tergiur untuk menjadi kaya secara cepat,” kata dia.
Sementara, Pemimpin Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia menambahkan, kalangan perbankan juga tidak bosan untuk mengedukasi masyarakat terkait investasi. Ia pun membenarkan, pernyataan Tongam agar masyarakat bisa berinvestasi dengan prinsip legal dan logis.
“Setuju dengan Pak Tongam tadi, bahwa harus logis dalam melihat suatu tawaran yang disebutkan sebagai investasi. Karena risk dan return itu prinsipnya selalu sejalan, jadi tidak mungkin ada sesuatu yang menawarkan keuntungan besar dengan risiko tidak ada sama sekali. Itu tidak logis. Dan jika sudah tidak logis, perlu dicek lagi legalitasnya,” pungkas Henny.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
ATFX, pialang valas dan CFD global terkemuka, telah dianugerahi penghargaan "Perusahaan Perdagangan Online Terbaik Global 2024" oleh World Business Outlook Awards. Penghargaan ini menyoroti dedikasi ATFX yang tak tergoyahkan terhadap keunggulan, inovasi dan penyediaan pengalaman perdagangan yang unggul bagi para kliennya di seluruh dunia.
Tindakan sepihak dari brokerquotex yang pada situs web-nya menawarkan layanan perdagangan forex online, telah membuat seorang trader id nusantara menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Sampai saat ini, platform tersebut masih dinyatakan ilegal di yurisdiksi Indonesia.
Perusahaan Prop Trading Alpha Capital Group klaim menghasilkan pendapatan hingga “Puluhan Juta” Poundsterling. Pendapatan platform melonjak 846 persen pada tahun kedua dan 180 persen lagi pada tahun ketiga. Meskipun jumlah pedagang aktif telah meningkat secara signifikan selama bertahun-tahun, namun lalu lintas situs web baru-baru ini menurun.
Korban terlanjur muncul, dua lembaga regulasi turun tangan. Otoritas keuangan berwenang SFC, Hong Kong dan FMA, Selandia Baru menerbitkan siaran pers resmi peringatan bahaya platform broker forex Corporate Brokers Limited versi klon/imitasi/duplikasi.