简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Tren di mana broker teregulasi semakin merambah ke aktivitas proprietary trading (prop trading) telah bergulir. Namun, mengapa banyak broker yang lebih memilih untuk menjalakan bisnis prop trading mereka di daerah lepas pantai. Akankah bisnis broker teregulasi ini berisiko tinggi atau sebaliknya? Silakan baca selengkapnya pada artikel berikut ini.
Tren di mana broker teregulasi semakin merambah ke aktivitas proprietary trading (prop trading) telah bergulir. Meskipun langkah ini memberikan peluang bagi para broker forex untuk untuk mendiversifikasi aliran pendapatan mereka dan meningkatkan profitabilitas, pendekatan unik telah muncul dengan banyak broker yang lebih memilih untuk menjalakan bisnis prop trading mereka di daerah lepas pantai.
Prop trading melibatkan lembaga keuangan, seperti broker, yang terlibat dalam pembelian dan penjualan instrumen keuangan untuk akun mereka sendiri dan bukan atas nama klien.
Secara tradisional, prop trading adalah domain hedge fund dan perusahaan prop trading. Namun, seiring dengan berkembangnya prop trading, beberapa broker mulai menjajaki cara ini sebagai sarana untuk meningkatkan keuntungan mereka.
Kendala peraturan di banyak yurisdiksi dapat menjadi hambatan besar bagi broker yang ingin terlibat dalam prop trading. Peraturan dan pengawasan yang ketat dapat membatasi fleksibilitas dan selera risiko lembaga keuangan. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa broker teregulasi memilih untuk mendirikan atau merelokasi bisnis prop trading mereka ke yurisdiksi lepas pantai.
Prop trading atau proprietary trading saat ini menjadi sangat populer di kalangan trader meskipun terdapat banyak kontroversi seputar trading dengan model seperti ini. Meski saat ini banyak broker teregulasi yang telah beroperasi di bidang ini, banyak broker populer lain yang kini mulai terjun karena prop trading tengah naik daun.
OANDA, Axi, dan Hantec adalah beberapa nama yang saat ini ikut menawarkan layanan prop trading dan layanan perantara konvensional. Menariknya, semua broker ini menawarkan layanan prop trading mereka di bawah entitas yang diatur di lepas pantai.
Sebagai contoh, OANDA yang merupakan salah satu broker dengan perusahaan terbaru mereka yang meluncurkan prop trading dengan nama, OANDA Labs Trader. OANDA, merupakan salah satu broker forex global yang teregulasi secara luas menawarkan layanan prop trading mereka di bawah entitasnya yang resmi di British Virgin Islands.
Sementara, untuk broker Axi, menawarkan prop trading menggunakan entitas berbadan hukum St Vincent dan Grenadines, disusul oleh Hantech yang menawarkan layanan prop trading di bawah entitas yang diatur di Mauritius.
Disini bisa dilihat dengan jelas, meskipun broker forex ini menginginkan bagian dari ruang prop trading yang berkembang pesat, mereka saat ini hanya bersedia menawarkan layanan ini melalui entitas lepas pantai.
Prop trading memungkinkan trader untuk melakukan trading instrumen dengan leverage seperti trading CFD, namun tanpa menggunakan modal mereka. Akan tetapi, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat. Trader harus melewati tantangan simulasi trading, yang hanya memiliki tingkat keberhasilan sebesar 10 persen. Platform prop trading membebankan biaya kepada trader untuk mengambil tantangan, dan jumlah pendanaan yang diberikan juga bergantung pada hal ini: semakin tinggi biayanya maka akan semakin tinggi pula pendanaannya.
Setelah sukses mengadakan Piala Dunia Demo Trading WikiTrade pada tahun 2023 kemarin, di tahun 2024 ini, kontes ini kembali diadakan dengan memperkenalkan mode trading baru yakni Mode Challenge dan Mode Profesional.
Berikut adalah beberapa ketentuannya:
1. Pengaturan Hadiah Pada Turnamen Season 2 Ini: Total hadiah mencapai $60.000.
2. Mode Challenge: Individu dapat menerima hadiah maksimum $10.000.
3. Kompetisi MT4: Individu dapat menerima hadiah maksimum $15.000.
Cara mengikutinya pun sangat mudah, jika Anda peserta kompetisi WikiTrade di tahun kemarin, maka Anda bisa langsung mengikuti kompetisi ini nantinya.
Namun, jika Anda adalah pengguna baru, silakan kunjungi halaman WikiFX pada aplikasi untuk mendaftar di aplikasi demo trading WikiTrade.
Untuk informasi selengkapnya tentang tata cara mengikuti Piala Dunia Demo Trading Season 2 WikiTrade ini silakan kunjungi halaman Registrasi Kompetisi Demo Trading WikiTrade S2 disini: https://www.wikitrades2.com/id.
Tunggu apalagi? Ikuti kompetisinya dan menangkan hadiahnya!
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Di tengah kemajuan pesat dan perkembangan lanskap dalam teknologi keuangan, regulasi keuangan dan jaminan keamanan keuangan, WikiGlobal berdiri di garis depan, memantau dengan cermat tren transformatif ini. Saat kami memulai rangkaian wawancara eksklusif yang berfokus pada bidang-bidang penting ini, kami sangat senang dapat melakukan percakapan mendalam dengan Bapak Naushad Khadun.
Perusahaan prop FXIFY meluncurkan beberapa pembaruan platform akhir pekan ini, termasuk peluncuran program Pendanaan Instan dan FXIFY Futures. Platform baru ini telah menarik minat yang besar sebelum peluncuran, dengan lebih dari 100.000 trader yang telah terdaftar dalam daftar tunggu untuk beta terbuka yang akan datang.
Regulator Hong Kong, SFC menerbitkan pemberitahuan pembatasan kepada 4 broker forex (Termasuk Interactive Brokers Hong Kong Limited & Soochow Securities) untuk membekukan akun klien yang terkait dengan dugaan peretasan akun dan manipulasi pasar.
Jumat, 22-November-2024, Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (IASC) resmi beroperasi ! Pada forum Indonesia Anti-Scam Centre, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berkolaborasi bersama Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dengan dukungan dari asosiasi industri jasa keuangan.