简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga Emas (XAU/USD) menghadapi sell-off nominal setelah mencetak tertinggi baru mingguan di atas $2.030 di sesi Eropa Kamis ini.
Harga Emas tetap menguat seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Dolar AS tetap tertekan meskipun risalah FOMC mengindikasikan narasi hawkish.
Para investor menantikan data IMP S&P Global AS, yang akan memberikan gambaran mengenai prospek ekonomi.
Harga Emas (XAU/USD) menghadapi nominal setelah mencetak tertinggi baru mingguan di atas $2.030 di sesi Eropa Kamis ini. Logam mulia ini melanjutkan kenaikan beruntunnya hingga sesi perdagangan keenam di tengah melemahnya prospek Dolar AS dan meningkatnya ketegangan Timur Tengah. Secara umum, daya tarik aset-aset seperti Emas meningkat selama ketidakpastian geopolitik.
Dolar AS berada di bawah tekanan meskipun risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada pertemuan kebijakan akhir Januari lalu mengindikasikan bahwa mayoritas pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) tidak terburu-buru untuk melonggarkan sikap kebijakan moneter yang ketat.
Para pengambil kebijakan The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,50% hingga mereka yakin bahwa stabilitas harga dapat dicapai. Meredanya tekanan harga selama beberapa bulan dapat membangun kepercayaan di antara para pengambil kebijakan The Fed bahwa inflasi akan menurun secara berkelanjutan ke target 2%.
Dari sisi geopolitik, ketegangan di Timur Tengah telah meningkat karena Israel mengintensifkan serangannya di Rafah, sebuah kota Palestina di ujung selatan Gaza. Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengidentifikasi Rafah sebagai tempat penampungan lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina.
Ringkasan Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Pertahankan Kenaikan Sementara Dolar AS Tetap Tertekan
Harga emas melonjak lebih tinggi di atas $2.030, didukung oleh pelemahan Dolar AS dan ketegangan geopolitik.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun ke 103,50 meskipun notulen FOMC untuk rapat kebijakan bulan Januari sejalan dengan ekspektasi pasar.
Risalah rapat FOMC untuk pertemuan Januari menunjukkan bahwa sebagian besar pengambil kebijakan Federal Reserve mengkhawatirkan konsekuensi dari penurunan suku bunga yang terlalu dini, sementara beberapa menunjukkan risiko ekonomi yang terkait dengan sikap kebijakan moneter yang terlalu ketat.
Tekanan harga dapat meningkat lagi jika The Fed terburu-buru menurunkan suku bunga.
Para pembuat kebijakan The Fed ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan ke target 2% sebelum memulai penurunan suku bunga.
Tekanan inflasi yang masih tinggi dan ekonomi AS yang tangguh telah mendorong kembali ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Mei.
Perangkat CME FedWatch menunjukkan bahwa suku bunga diprakirakan tidak akan berubah pada kisaran 5,25%-5,50% pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret dan Mei. Namun, peluang untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan kebijakan bulan Juni sekitar 53%.
Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Thomas Barkin, mengatakan pada hari Rabu bahwa data inflasi yang tinggi di bulan Januari telah membuat pekerjaan The Fed menjadi \“lebih sulit.\” Namun, Barkin menambahkan, \“Kita tidak boleh terlalu membebani informasi bulan ini mengingat masalah musiman yang diketahui.\”
Thomas Barkin menunjukkan ketidakpastian atas tercapainya oleh The Fed.
Sementara itu, para investor menunggu data terbaru untuk mendapatkan lebih banyak isyarat tentang prospek suku bunga. S&P Global akan melaporkan IMP awal untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada pukul 14:45 GMT/21:45 WIB.
IMP Manufaktur diprakirakan akan turun ke 50,5 dari 50,7 di bulan Januari. IMP Jasa, yang mewakili sektor yang menyumbang dua pertiga dari ekonomi Amerika Serikat, diprakirakan akan dirilis pada 52,0, lebih rendah dari pembacaan sebelumnya di 52,5.
Analisis Teknis: Harga Emas Perlu Lebih Banyak Kekuatan untuk Pertahankan Tertinggi 10-Hari Dekat $2.035
Harga emas melanjutkan kenaikannya hingga hari keenam karena ketidakpastian geopolitik yang semakin dalam. Logam mulia ini telah mencetak level tertinggi baru 10 hari di dekat $2.035. Logam kuning ini dengan cepat mendekati batas miring ke bawah dari pola grafik Segitiga Simetris yang terbentuk pada kerangka waktu harian, yang diplot dari level tertinggi 28 Desember di $2.088. Batas kemiringan ke atas dari pola grafik yang disebutkan di atas ditempatkan dari titik terendah 13 Desember di $1.973.
Segitiga dapat menembus ke salah satu arah. Namun, peluangnya sedikit mendukung pergerakan ke arah tren sebelum pembentukan segitiga – dalam hal ini ke atas. Penembusan yang menentukan di atas atau di bawah garis batas segitiga akan mengindikasikan penembusan sedang berlangsung.
Relative Strength Index (RSI) 14 periode bergerak menuju 60,00. Jika RSI berhasil naik di atas angka tersebut, momentum akan diaktifkan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
FP Markets
OANDA
EC Markets
Pepperstone
STARTRADER
Octa
FP Markets
OANDA
EC Markets
Pepperstone
STARTRADER
Octa
FP Markets
OANDA
EC Markets
Pepperstone
STARTRADER
Octa
FP Markets
OANDA
EC Markets
Pepperstone
STARTRADER
Octa