简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga emas (XAU/USD) turun tajam di sesi Eropa hari Selasa.
Harga emas turun karena para investor menunggu data Inflasi AS untuk mendapatkan petunjuk baru.
Imbal hasil obligasi AS menghadapi tekanan karena permintaan safe-haven berkurang menjelang laporan inflasi.
Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga The Fed di bulan Juni tetap kuat.
Harga emas (XAU/USD) turun tajam di sesi Eropa hari Selasa. Logam kuning ini secara luas terjebak dalam kisaran ketat di sekitar $2.180 karena para investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (20:30 WIB), untuk mendapatkan panduan baru.
Logam mulia ini menunjukkan beberapa tekanan menjelang rilis data inflasi. Data IHK yang kuat dapat menyebabkan penurunan ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan kebijakan bulan Juni. Hal ini akan meningkatkan biaya peluang untuk memegang investasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas. Sementara itu, data yang lebih lemah dari prakiraan dapat membantu harga Emas naik lebih lanjut.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun menjadi 4,09% karena sentimen pasar yang ceria. Namun, laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meningkatkan imbal hasil obligasi berbunga.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, tetap stabil di dekat 102,85. Indeks USD berosilasi di dalam kisaran perdagangan hari Senin karena para investor tetap berada di pinggir lapangan menjelang data inflasi. Laporan inflasi yang kuat dapat meningkatkan daya tarik Dolar AS karena akan memungkinkan The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Emas, Imbal Hasil Obligasi Melemah Jelang Inflasi AS
Harga emas turun ke $2.170 karena permintaan mereda di tengah membaiknya sentimen pasar. Logam mulia ini diperdagangkan secara luas setelah memperbarui level tertinggi sepanjang masa sedikit di bawah resisten level bulat $2.200. Logam mulia ini diperkirakan akan mengalami penembusan yang menentukan setelah rilis data inflasi harga konsumen Amerika Serikat, yang akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai prospek suku bunga.
IHK utama bulanan diperkirakan akan naik 0,4% dari 0,3% di bulan Januari. IHK inti bulanan, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan tumbuh pada laju yang lebih lambat yaitu 0,3% dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya yaitu 0,4%. Inflasi umum tahunan diantisipasi tumbuh pada laju yang stabil sebesar 3,1%, sementara IHK inti diprakirakna melemah ke 3,7% dari 3,9% pada periode yang sama.
Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan akan memungkinkan para pembuat kebijakan Federal Reserve untuk tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Hal ini mengindikasikan bahwa kemenangan atas inflasi belum terlihat, memperdalam ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga pada paruh pertama tahun ini karena para pembuat kebijakan dapat condong untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi.
Minggu lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam kesaksiannya di Kongres bahwa tidak tepat untuk mulai menurunkan suku bunga sebelum mendapatkan keyakinan bahwa inflasi akan secara berkelanjutan kembali ke target 2%. Namun, Powell juga mengatakan bahwa bank sentral tidak jauh dari keyakinan tersebut.
Saat ini, ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan Juni tetap kuat karena kondisi pasar tenaga kerja yang tidak terlalu ketat. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Februari menunjukkan pertumbuhan upah yang lebih lambat dan Tingkat Pengangguran yang lebih tinggi, meskipun perekrutan tenaga kerja tetap kuat. Perangkat CME FedWatch menunjukkan bahwa terdapat 72% kemungkinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga di bulan Juni.
Analisis Teknis: Rally Harga Emas Terhenti Sejenak
Harga emas berkonsolidasi dalam kisaran ketat, antara $2.170 dan level tertinggi sepanjang masa di $2.195, karena para investor menunggu data inflasi AS. Kenaikan beruntun selama sembilan hari dari harga Emas terhenti di tengah ketidakpastian menjelang laporan inflasi untuk bulan Februari. Perbedaan antara Exponential Moving Average (EMA) 20 hari di $2.097 dan harga Emas semakin berkurang. Aset ini cenderung menghadapi pergerakan pembalikan rata-rata setelah divergensi yang lebar, yang menghasilkan koreksi harga atau waktu.
Pada sisi negatifnya, level tertinggi 4 Desember di dekat $2.145 dan level tertinggi 28 Desember di $2.088 akan menjadi level utama.
Relative Strength Index (RSI) 14 periode mencapai wilayah jenuh beli () di 84,50, yang menunjukkan adanya koreksi ke depan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.