简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Entitas investasi ilegal adalah organisasi atau individu yang menawarkan peluang-peluang investasi tanpa mematuhi peraturan atau regulasi dan hukum-hukum yang berlaku. Setelah akhirnya dalang dari entitas investasi ilegal ini ditangkap, kini regulator mendesak para korban untuk mengklaim kompensasi atau restitusi sebelum tanggal 3 Juli 2024.
Entitas investasi ilegal adalah organisasi atau individu yang menawarkan peluang-peluang investasi tanpa mematuhi peraturan atau regulasi dan hukum-hukum yang berlaku. Para pelaku ini biasanya beraksi tanpa memiliki izin atau otoritas yang sah untuk mengumpulkan dana dari public dan terlibat dalam penipuan atau praktik yang merugikan investor.
Berikut adalah beberapa contoh dari praktik entitas investasi ilegal:
1. Skema Ponzi:
Skema di mana keuntungan yang dijanjikan kepada investor lama dibayarkan menggunakan uang dari investor baru, bukan dari laba operasional.
2. Investasi Berkedok:
Menawarkan peluang investasi dalam bisnis atau proyek yang tidak nyata atau tidak ada, menggunakan dokumentasi palsu atau menipu untuk menarik dana dari investor.
3. Investasi Forex dan Cryptocurrency Palsu:
Menawarkan peluang investasi dalam pasar forex atau cryptocurrency dengan janji keuntungan besar tetapi tanpa melakukan transaksi yang nyata.
4. Perdagangan Saham Fiktif:
Menjual saham atau obligasi yang sebenarnya tidak ada atau tidak memiliki nilai pasar yang sah.
Dengan kewaspadaan dan penelitian yang tepat, Anda dapat menghindari jebakan investasi ilegal dan melindungi modal Anda dari risiko penipuan.
Para korban yang menderita kerugian luar biasa akibat dalang penipuan investasi akhirnya bisa bernapas lega. Hal ini dikarenakan regulator telah mengumumkan dan mendesak para korban untuk melapor dan menuntut kompensasi bagi mereka yang terdampak paling lambat hingga tanggal 3 Juli 2024.
Uang ganti rugi atau restitusi bagi para korban bisa tersedia setelah Pengadilan memerintahkan pelaku untuk membayar ganti rugi sebesar £220,710 atau senilai Rp4,6 M.
Pelaku yang memiliki nama lengkap Ian James Hudson ini ditangkap karena melakukan aktivitas penipuan dan aktivitas yang diatur tanpa izin yang sesuai. Ia melakukan penipuan dengan cara menjalankan bisnis, bernama Richmond Associates atau Richmond Investing, dengan maksud untuk menipu investor dan menerima simpanan tanpa izin.
Hudson sebelumnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman total 4 tahun penjara setelah penuntutan FCA pada tahun 2021 lalu. Pengadilan kini telah mengeluarkan perintah penyitaan berdasarkan Undang-Undang Hasil Kejahatan tahun 2002, yang mengharuskan Hudson membayar jumlah penuh sebagai kompensasi kepada korbannya.
Antara tahun 2008 dan 2019, Hudson menawarkan nasihat mengenai investasi, mengklaim untuk menginvestasikan simpanan besar yang dibuat oleh kliennya atas nama mereka. Namun, selama periode ini, dia tidak diberi wewenang oleh FCA untuk menyediakan layanan ini atau layanan keuangan lainnya, sebagaimana diwajibkan oleh hukum.
“Penipuan yang dilakukan Hudson telah diperhitungkan dan dilakukan terus-menerus selama beberapa tahun, memangsa para korban yang percaya bahwa dia adalah seorang penasihat keuangan dan teman yang dapat dipercaya, padahal sebenarnya dia bukan salah satu dari hal-hal tersebut,” terang Mark Steward selaku Direktur Eksekutif Penegakan dan Pengawasan Pasar di FCA.
Selain itu, Hudson meyakinkan kliennya bahwa dana mereka yang disimpan di bisnis miliknya, akan diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan atau digunakan untuk tujuan tertentu. Secara total, kliennya menyetor sekitar £2 juta padanya, dan dana tersebut digunakan untuk melunasi klien sebelumnya atau menutupi gaya hidupnya yang mewah.
Selain perintah kompensasi, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara 2 tahun pada Hudson. Ini berarti dia akan dikenakan hukuman tambahan jika dia gagal memenuhi persyaratan perintah penyitaan.
Investasi illegal atau yang juga dikenal dengan investasi bodong adalah salah satu bentuk penipuan finansial yang paling merugikan. Meskipun sering kali ada peringatan dan cerita tentang korban penipuan semacam ini, entah mengapa para pelaku investasi bodong masih terus berhasil memperdaya korbannya.
Berikut beberapa alasan mengapa iming-iming investasi wajib untuk dihindari:
1. Janji Keuntungan Tinggi
Ini adalah bentuk iming-iming yang paling sering ditemui. Kenali modusnya lalu jauhi dengan segera karena modus seperti ini paling mudah dikenali.
2. Pemanfaatan Rasa Percaya
Pada modus ini, pelaku sering kali adalah orang yang dikenal oleh korban, seperti teman, keluarga, atau kenalan bisnis, yang membuat korban lebih percaya dan kurang waspada terhadap penipuan tersebut.
3. Kurang Pengetahuan Finansial
Kurangnya pengetahuan dan literasi finansial membuat banyak orang lebih rentan terhadap penipuan investasi, sehingga tidak memahami risiko yang terlibat atau cara kerja investasi yang sah.
4. Pemanfaatan Situasi
Masa-masa kesulitan ekonomi hingga ketidakpastian finansial membuat orang lebih rentan mencari cara cepat untuk meningkatkan pendapatan mereka, sehingga lebih mudah terperdaya oleh janji-janji investasi yang menggiurkan.
5. Tampil Dengan Kredibilitas dan Legalitas
Pelaku sering berusaha menciptakan citra kredibilitas dan legalitas, dengan berpura-pura memiliki afiliasi dengan institusi keuangan ternama atau menampilkan dokumen palsu untuk memberikan kesan bahwa investasi mereka sah dan aman.
Dengan kesadaran dan kewaspadaan, Anda dapat melindungi diri dari iming-iming investasi bodong dan memastikan bahwa uang Anda diinvestasikan dengan cara yang aman dan menguntungkan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Perusahaan Prop Trading Alpha Capital Group klaim menghasilkan pendapatan hingga “Puluhan Juta” Poundsterling. Pendapatan platform melonjak 846 persen pada tahun kedua dan 180 persen lagi pada tahun ketiga. Meskipun jumlah pedagang aktif telah meningkat secara signifikan selama bertahun-tahun, namun lalu lintas situs web baru-baru ini menurun.
Korban terlanjur muncul, dua lembaga regulasi turun tangan. Otoritas keuangan berwenang SFC, Hong Kong dan FMA, Selandia Baru menerbitkan siaran pers resmi peringatan bahaya platform broker forex Corporate Brokers Limited versi klon/imitasi/duplikasi.
Sudah jatuh HAMPIR tertimpa tangga. Seorang trader Indonesia yang melaporkan penipuan broker trading online Exfor Limited, hampir bertambah kerugian dari upaya oknum kriminal online peniru Wiki FX yang meminta uang jasa untuk proses tindak lanjut.
Di tengah inovasi dan regulasi keuangan, WikiGlobal, penyelenggara WikiEXPO, terus mengikuti tren industri dan melakukan serangkaian wawancara mendalam dan khas mengenai topik-topik penting. Kami senang mendapat kehormatan mengundang Simone Martin untuk percakapan mendalam kali ini.