简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Ponzi forex global merujuk pada skema penipuan finansial yang beroperasi dalam skala internasional, di mana pelaku menjanjikan keuntungan besar dari investasi dalam pasar valuta asing (forex). Berikut adalah berita tentang skema Ponzi forex global yang melibatkan broker OmegaPro. Korban global berjatuhan dari Eropa hingga Asia Tenggara.
Ponzi forex global merujuk pada skema penipuan finansial yang beroperasi dalam skala internasional, di mana pelaku menjanjikan keuntungan besar dari investasi dalam pasar valuta asing (forex). Dalam skema ini, pelaku tidak benar-benar menghasilkan keuntungan dari perdagangan forex, tetapi menggunakan dana dari investor baru untuk membayar “keuntungan” kepada investor lama, menciptakan ilusi bisnis yang sukses.
Skema ini sering kali menarik korban dengan menawarkan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, jauh di atas rata-rata pasar. Misalnya, pelaku mungkin menjanjikan keuntungan 10% hingga 30% per bulan, yang secara realistis tidak dapat dicapai secara konsisten di pasar forex.
Pelaku biasanya tidak memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana keuntungan tersebut diperoleh atau tidak menjelaskan strategi perdagangan mereka secara rinci. Laporan keuangan yang diberikan kepada investor sering kali dipalsukan untuk menunjukkan keuntungan fiktif.
Salah satu contoh terkenal dari skema Ponzi forex global adalah kasus yang melibatkan broker OmegaPro. Skema ini menarik ribuan investor dari berbagai negara dengan janji keuntungan besar dari investasi forex dan produk keuangan lainnya. Pada akhirnya, skema ini runtuh setelah awalnya di tahun 2020 banyak trader dan investor yang mengeluhkan tentang hal ini, karena tidak memiliki operasi perdagangan yang sah dan hanya mengandalkan dana dari investor baru untuk membayar yang lama.
Kasus Ponzi forex OmegaPro, adalah salah satu penipuan keuangan paling luas untuk saat ini, karena pada skema ini tidak hanya melibatkan para pendirinya tetapi juga beberapa selebriti terkenal, termasuk pemain sepak bola terkenal dan bintang Hollywood.
Tokoh-tokoh yang dikenal secara global ini, sadar atau tidak, memberikan nama dan pengaruh mereka pada skema piramida yang menipu lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia, dengan dampak yang signifikan di negara-negara Eropa hingga Asia Tenggara.
Nama-nama paling menonjol yang terkait dengan penipuan OmegaPro adalah mantan superstar sepak bola seperti Luís Figo, Iker Casillas, dan Ronaldinho Gaúcho. Para atlet yang telah mendapat pujian atas prestasi mereka di lapangan, ternyata digunakan sebagai figur promosi oleh OmegaPro, sehingga menambah ilusi kredibilitas pada skema penipuan tersebut.
Keterlibatan mereka, baik melalui dukungan atau partisipasi dalam acara, memainkan peran penting dalam menarik sejumlah besar investor untuk melakukan penipuan.
Di negara Portugal saja, diketahui setidaknya terdapat 156 korban telah diidentifikasi, menurut pengacara yang mewakili mereka. Namun, meskipun jumlah orang yang terkena dampak cukup besar, tidak ada satu pun korban yang mengajukan pengaduan resmi kepada polisi atau otoritas kehakiman, yang mencerminkan masalah yang lebih luas yaitu tidak adanya laporan dalam kasus penipuan keuangan.
Kasus ini juga melibatkan salah satu aktor film-film penuh aksi Hollywood yakni Steven Seagal, ia adalah tokoh terkenal lainnya yang terkait dengan OmegaPro. Seagal, seperti para bintang sepak bola, terlibat dalam mempromosikan skema tersebut, yang menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi melalui investasi mata uang kripto.
Dimasukkannya selebriti tersebut dalam promosi OmegaPro menyoroti tren yang meresahkan di mana tokoh masyarakat digunakan untuk melegitimasi skema penipuan. Pengaruh mereka, khususnya di media sosial, berpotensi mempengaruhi opini dan keputusan jutaan penggemar dan pengikutnya, yang banyak di antaranya mungkin tidak paham betul tentang kompleksitas investasi keuangan.
Pada minggu lalu, Andreas Szakacs yang diduga merupakan otak dari Ponzi forex dan juga salah satu pendiri OmegaPro berhasil ditangkap di Turki. Ia berhasil ditangkap oleh otoritas setempat setelah sebelumnya sempat buron dari bulan November 2022 lalu.
Andreas Szakacs ditangkap setelah perburuan internasional selama bertahun-tahun. Penangkapannya menandai momen penting dalam upaya menegakkan keadilan bagi jutaan investor yang ditipu oleh penipuan OmegaPro.
Orang-orang di belakang OmegaPro juga ternyata bukan sosok yang tidak “bebas” dari tuduhan skema penipuan. Andreas Szakacs, Mike Sims, dan Dilawar Singh semuanya adalah pendiri OmegaPro dan pernah terlibat dalam kasus penipuan. Selain itu, Paulo Tuynman, yang merupakan eksekutif senior di OmegaPro, memiliki riwayat penipuan Proyek Omnia. Eksekutif lainnya, Christopher Hamilton, dikaitkan dengan penipuan kripto OneCoin yang terkenal brutal, salah satu penipuan mata uang kripto terbesar dalam sejarah.
Nader Poordeljo, yang merupakan rekan OmegaPro lainnya, dikenal karena hubungannya dengan Jordan Belfort, “Serigala Wall Street” yang terkenal. Asosiasi ini menyoroti hubungan mendalam antara OmegaPro dan skema penipuan lainnya.
Meskipun Szakacs ditangkap, banyak tokoh penting di balik OmegaPro yang masih buron. Otoritas kota Dubai, yang saat ini disinyalir sebagai tempat dari beberapa buronan ini tinggal, juga belum mengambil tindakan signifikan terhadap mereka. Kurangnya akuntabilitas ini menimbulkan kekhawatiran mengenai perlindungan investor dan potensi munculnya penipuan serupa di masa depan.
Di WikiFX, OmegaPro dianggap sebagai skema Ponzi. WikiFX memberi skor yang sangat rendah pada broker ini sebesar 1.53/10. OmegaPro menampilkan dirinya sebagai platform perdagangan forex atau valas, untuk menarik investor dengan janji keuntungan besar. Broker ini memberikan iming-iming dengan mengklaim bahwa investor dapat memperoleh pengembalian investasi sebesar 300% dalam waktu 16 bulan.
Skema ini dipromosikan secara besar-besaran oleh para pensiunan bintang sepak bola dan orang-orang yang mengaku sebagai pakar bisnis, sehingga memberikan kesan legitimasi pada operasi tersebut.
Investor dapat bergabung dengan skema ini hanya dengan $100, sementara beberapa investor dapat berinvestasi hingga $50.000, karena terpikat oleh potensi keuntungan besar. Namun, OmegaPro tidak lebih dari skema Ponzi yang canggih. Aktivitas perdagangan forex atau valas oleh broker ini hanyalah sebuah kedok, dan keuntungan yang dijanjikan dibayarkan menggunakan dana investor baru.
OmegaPro kini diketahui mengubah namanya menjadi Go Global. Namun, perubahan nama ini tidak banyak menyembunyikan sifat sebenarnya dari operasi tersebut. Broker ini diketahui terus menipu investor hingga akhirnya bangkrut pada November 2022.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Apa saja varian modus yang dialami oleh para trader Indonesia pada bulan Oktober 2024? Dalam daftar muncul nama platform LiteForex, OctaFX, PipWise, Soegee Futures, VENTEZO dan VOBLAST untuk kasus penipuan broker forex terhadap WNI.
Catatan kelam broker forex merujuk pada berbagai insiden atau skandal negatif yang melibatkan broker forex, yang mempengaruhi reputasi mereka. Berikut adalah berita terkini terkait peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap platform trading dengan kerugian mencapai triliunan. Simak apakah broker favorit Anda pernah menjadi korban?
Terlihat angka total hingga RIBUAN DOLAR pada lampiran keluhan dari pengguna. Broker Z Forex Capital Market LLC dengan berbagai alasan yang tanpa disertai bukti valid, hingga saat ini tidak mau mencairkan dana milik trader Indonesia tersebut.
Serba - serbi kreasi teknik penipuan terus mewarnai dunia forex online. Kali ini salah satu regulator berkompeten menangkap basah platform broker berbahaya DemiunOx yang menggunakan 5 jalur situs web berbeda, sebagai strategi untuk menjerat trader atau investor untuk menjadi korban.