简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyatakan optimismenya bahwa Indonesia akan menjadi negara yang mengalami pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyatakan optimismenya bahwa Indonesia akan menjadi negara yang mengalami pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021.
Perkiraan tersebut didasarkan pada proyeksi yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga keuangan internasional termasuk Bank Dunia, Dana Moneter Internasional atau IMF, dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD.
“Indonesia diproyeksikan berada di antara kelompok negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China. Jika itu benar, saya pikir kita harus berterima kasih,” kata Presiden saat membuka pertemuan terbatas melalui teleconference pada Selasa, 28 Juli.
IMF memperkirakan bahwa ekonomi global akan tumbuh sebesar 5,4 persen, sementara Bank Dunia memperkirakan 4,2 persen dan OECD mengatakan sekitar 2,8 persen hingga 5,2 persen.
“Saya menilai bahwa jika perkiraan itu benar, peringkat ekonomi kita akan berada di atas pembangunan ekonomi global,” katanya.
Untuk membuat prediksi menjadi kenyataan, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah harus terus mengantisipasi kemungkinan gelombang kedua COVID-19.
“Kita harus tetap waspada, mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang kedua COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global yang sedang berlangsung di tahun 2021,” kata Presiden Jokowi
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Indonesia telah meningkatkan upaya percepatan transformasi 5G guna memasuki revolusi industri keempat (Industri 4.0), yang ditandai dengan otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi dan proses manufaktur.
Pejabat antikorupsi Indonesia telah menangkap menteri sosial negara itu karena diduga menerima suap US $ 1,2 juta dari dua kontraktor yang bertugas mendistribusikan bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Terlepas dari lingkungan sulit yang dikembangkan pandemi COVID-19 bagi perusahaan rintisan yang ingin mengumpulkan dana, investor telah mengisyaratkan masih ada keinginan untuk berinvestasi di Indonesia, meskipun dengan lebih banyak perhitungan yang terlibat.
Ekonomi Indonesia dapat memasuki resesi pada kuartal ketiga karena pemerintah bergerak untuk mempercepat pengeluaran stimulus untuk meredam dampak ekonomi dari pandemi coronavirus.